Kesenian, tradisi, dan budaya memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Di antara beragam ragam tradisi yang lahir, ada satu kesenian yang saat ini sudah hilang dari kehidupan masyarakat Cigugur, yaitu Nyiblung. Namun, seiring dengan adanya inisiatif dari sekelompok mahasiswa Antropologi Budaya Institut Seni Budaya Bandung, Nyiblung Festival akan diadakan untuk menghidupkan kembali keindahan dan keaslian kesenian tradisional ini.

Nyiblung Festival merupakan nama kegiatan yang akan dilaksanakan pada Sabtu, (10/6/2023) di obyek wisata Balong Cigugur. Festival ini menjadi ajang untuk mengenalkan kembali kesenian Nyiblung kepada masyarakat dan mengembalikan kejayaannya yang telah lama terlupakan.

Kesenian Nyiblung sendiri memiliki asal-usul yang erat kaitannya dengan obyek wisata Balong Cigugur. Dahulu, masyarakat sekitar sering melakukan aktivitas mandi sambil memainkan irama dengan menggerakan kedua tangan di dalam kolam yang berbunyi 'Blung'. Seiring berjalannya waktu, keahlian memainkan irama dengan gerakan tangan dalam air ini dikenal sebagai Nyiblung dan menjadi kesenian tradisional yang berasal dari Balong Cigugur, Kuningan.

Penilaian dalam Nyiblung Festival akan dinilai dari lantunan irama yang dihasilkan oleh para peserta. Kriteria yang dinilai adalah apakah irama tersebut jelas, merdu, atau sebaliknya, tidak beraturan dan tidak jelas terdengar. Dengan adanya peraturan ini, diharapkan kesenian Nyiblung bisa tampil dengan baik dan memukau penonton.

Lomba dalam Nyiblung Festival ini terbuka untuk umum dan juga siswa-siswa sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA. Mayoritas peserta berasal dari warga Kuningan, yang memiliki antusiasme tinggi dalam melestarikan tradisi dan budaya setempat. Selain itu, Perumda Aneka Usaha Kuningan selaku pengelola ODTWA Balong Cigugur dengan No. PBPSWA : 91203022008610007 juga mendukung penuh pelaksanaan festival ini sebagai upaya mempromosikan potensi wisata berbasis budaya di desa Cigugur sekaligus membangkitkan kesadaran masyarakat untuk terus menjaga tradisi dan budayanya. .

Adapun tujuan dari pelaksanaan Nyiblung Festival di ODTWA Cigugur, Kabupaten Kuningan adalah sebagai berikut:

1. Rekonstruksi Kesenian Tradisional Cigugur "Nyiblung": Melalui festival ini, kesenian Nyiblung diharapkan dapat kembali dikenal dan diapresiasi oleh masyarakat setempat serta generasi muda. Hal ini penting untuk melestarikan dan memperkaya warisan budaya yang ada.
2. Mempromosikan Cigugur sebagai Desa yang Memiliki Potensi Wisata Berbasis Budaya: Nyiblung Festival akan menjadi ajang promosi untuk desa Cigugur sebagai tempat wisata budaya yang menarik. Hal ini akan mendorong kunjungan wisatawan dan mengembangkan ekonomi lokal.
3. Membangun Relasi Mahasiswa Antropologi Budaya Institut Seni Budaya Bandung dengan Masyarakat Cigugur: Kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat setempat dalam penyelenggaraan festival ini akan memperkuat hubungan sosial dan budaya. Mahasiswa dapat belajar langsung dari masyarakat Cigugur dan bersama-sama membangun kesadaran akan pentingnya melestarikan tradisi dan budaya.
4. Mengeksplorasi Potensi yang Terdapat di Desa Cigugur Kuningan: Festival ini akan mengungkapkan beragam potensi budaya, seni, dan pariwisata yang dimiliki oleh desa Cigugur. Dengan begitu, potensi tersebut dapat dikembangkan secara lebih optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
5. Membangkitkan Kesadaran Masyarakat Setempat untuk Terus Melestarikan Tradisi dan Budaya: Melalui partisipasi aktif dalam festival ini, diharapkan masyarakat Cigugur semakin terpanggil untuk terus melestarikan tradisi dan budaya mereka. Penghargaan terhadap warisan nenek moyang akan terus hidup dan ditransmisikan kepada generasi mendatang.

Dengan adanya Nyiblung Festival, diharapkan kesenian tradisional Nyiblung dapat kembali hidup dan diperkenalkan kepada masyarakat luas. Festival ini juga menjadi momentum untuk mengapresiasi dan melestarikan kebudayaan lokal, serta mempromosikan desa Cigugur sebagai destinasi wisata berbasis budaya yang unik dan menarik.